Hari Ini ulang tahun pacar anda. Sebagai hadiah, anda
mengajaknya menonton pementasan teater.
Pertunjukan dimulai. Seseorang muncul dari balik layar. Dia
berjalan menuju kursi di tengah panggung. Tak lama berselang, orang itu mulai
bermonolog. Dia membacakan sebuah cerita dari awal sampai akhir selama 1 jam.
Dalam 10 menit pertama pacar anda sudah menguap. Dan sebelum
pertunjukan berakhir, pacar anda berbisik, mengatakan kalau ini adalah hari
ulang tahun terburuk sepanjang hidupnya.
Anda tidak suka cerita diatas?
Baiklah, mari kita ubah jalan ceritanya..
Hari Ini ulang tahun pacar anda. Sebagai hadiah, anda
mengajaknya menonton pementasan teater.
Tak lama kemudian pertunjukan dimulai. Para aktor masuk silih
berganti di setiap segmen. Mereka memperagakan adegan dan berdialog satu sama
lain.
Cerita hadir dalam bentuk pertunjukan. Penonton terlibat.
Pacar anda meremas lembut tangan anda setiap kali adegan
romantis diperankan. Seolah apa yang terjadi diatas panggung merasuki diri
pacar anda. Di akhir pertunjukan pacar anda berbisik mesra, katanya ini adalah
hari ulang tahun terbaik dalam hidupnya.
Bagaimana, apakah anda sekarang merasa lebih nyaman dengan jalan
ceritanya ?
Itu artinya kita sudah siap untuk kembali ke topik posting blog ini; Kira-kira apa moral
cerita diatas bagi seorang blogger ?
Pembaca Ingin terlibat
Anda lihat perbedaan kedua skenario pementasan teater diatas?
Pada skenario pertama, anda dan pacar anda mendengar cerita.
Skenario kedua sebaliknya. Anda & pacar anda melihat cerita. Dengan kata lain
anda hadir dan terlibat dalam cerita.
Dalam dunia fiksi, model penceritaan a la pementasan teater pada
skenario kedua menjadi tujuan semua penulis fiksi. Sebuah cerita dikatakan
berhasil jika mampu melibatkan pembaca. Saat membaca novel atau cerpen, pembaca
seolah melihat cerita dalam bentuk 3 dimensi. Pembaca mengidentifikasi dirinya
sebagai salah satu atau semua karakter dalam dalam cerita.
Jika tidak, pembaca akan mencampakkan buku.
Hal yang sama berlaku bagi posting
blog anda.
Jika pembaca tidak merasa terlibat atau dilibatkan dalam
posting, mereka akan beranjak dari blog anda. Pembaca tidak mau mendengar anda
bermonolog.
Untuk perkara melibatkan pembaca, penulis fiksi jagonya.
Jadi pada posting ini kita akan belajar dari para penulis fiksi
cara melibatkan pembaca kedalam posting blog anda.
Anda ingin tahu?
Teruskan membaca.
3 Tips Menulis Posting Blog a
la Penulis Fiksi
Saya telah menulis fiksi sejak 15 tahun lalu hingga sekarang.
Siapa sangka, teknik menulis fiksi ternyata juga efektif dipakai dalam
menulis posting. Setidaknya menurut pengalaman saya blogging selama 4 tahun
terakhir.
Jika anda ingin mencobanya, berikut ini 3 cara menulis posting blog yang saya adaptasi dari teknik menulis fiksi :
1. Bercerita
Novel dan cerpen boleh terbit setiap hari. Namun pasar buku fiksi tak pernah jenuh. Penyebabnya sederhana saja. Secara genetis manusia adalah mahluk yang menyukai cerita.
Manusia berveolusi. Tapi manusia sebagai mahluk yang menggemari cerita tidak pernah berubah. Manusia menggemari cerita sejak zaman leluhur kita masih mengelilingi api unggun hingga ditemukannya kertas dan televisi.
Kita membaca novel, mendengar sandiwara radio, menonton film, karena kita butuh cerita. Fakta bahwa cerita menarik perhatian manusia belum terbantahkan.
Sekarang anda sudah tahu aturan pertama untuk melibatkan pembaca dalam posting anda. Tulislah sebuah cerita. Apapun topiknya, anda selalu bisa mengutip atau menyisipkan sebuah cerita saat menulis posting blog anda.
Itulah yang saya lakukan pada pembukaan posting ini.
Anda tertarik, bukan ? Buktinya anda sekarang berada disini.
2. Menghadirkan karakter
Fiksi pada dasarnya sebuah cerita mengenai karakter/tokoh. Itulah motif utama mengapa orang membaca cerita. Setelah semua, manusia selalu tertarik pada sesamanya.
Jadi menghadirkan karakter kedalam posting juga cara terbaik untuk menarik perhatian pembaca. Hanya saja metodenya berbeda dengan tulisan fiksi.
Tapi lebih mudah karena.. anda hanya perlu menghadirkan satu karakter saja.
Pembaca hanya tertarik pada satu karakter, yaitu dirinya sendiri. Maka, jadikanlah dia karakter utama (protagonis) dalam setiap posting anda. Sementara disisi lain, anda sebagai penulis cukup memerankan karakter pembantu.
Paastikan kata ANDA muncul 80 – 90 % dalam tubuh posting ketimbang kata SAYA.
Buatlah posting anda tentang dan untuk pembaca anda.
Kata ANDA memberi sugesti kepada pembaca bahwa posting tersebut tentang dia.
Sadar atau tidak, salah satu alasan anda membaca posting ini karena pada judulnya saya menggunakan kata ANDA..
3. Show don’t tell
Salah satu prinsip paling terkenal dalam sejarah penulisan fiksi.
Tunjukkan, jangan katakan.
Penulis fiksi menghindar untuk mengatakan ; Bedu terjatuh dari pohon duku.
Sebaliknya, cerpenis atau novelis yang baik memilih menampilkan peristiwa jatuhnya Bedu dalam bentuk adegan ;
Bedu berpegang kuat pada batang pohon duku. Sayang, dia menginjak dahan yang rapuh. Krraak..
Tak jauh dari situ, Haji Amru mendengar bunyi dahan patah diiringi gaduh suara manusia dan tanah beradu…
Contoh penerapan teknik ini dalam posting blog :
Jangan mengatakan : Saya adalah blogger sukses.
Anda cukup menuliskan bukti dan biarkan pembaca yang menyimpulkan :
Kemarin baru saja saya mendapat berita gembira setelah membuka akun paypal saya. Komisi sebesar $ 2.000 dari infolink ternyata sudah masuk. Tak terasa, ini sudah pembayaran ke-3 yang saya peroleh dari infolink dalam 3 bulan terakhir. Jika ditotal, jumlahnya sudah mencapai $ 7.000 lebih…dst.
Melibatkan pembaca kedalam posting
Tujuan utama setiap tulisan fiksi maupun non fiksi yaitu melibatkan pembaca. Tanpa keterlibatan pembaca, sebuah tulisan dapat dikatakan gagal. Tak terkecuali posting blog anda.
Mau tidak mau anda harus mengakui keunggulan para penulis fiksi dalam perkara melibatkan pembaca. Jadi banyak benarnya jika belajar dari mereka.
Caranya relatif mudah. Untuk setiap posting, anda hanya perlu :
- Menambahkan satu cerita
- Menjadikan pembaca sebagai karakter utama
- Tunjukkan, jangan katakan
Tentu saja, masih banyak teknik menulis fiksi selain 3 tips diatas yang bisa anda pakai saat menulis posting di blog anda.
Sumber :
http://www.asritadda.com/blogging-tips/cara-menulis-posting-blog-yang-bisa-anda-pelajari-dari-penulis-fiksi.htm#sthash.36J4Zp1e.dpuf
0 komentar:
Posting Komentar